KOPI ARANG



(Kopi Arang)
Meminum kopi sudah menjadi rutinitas yang tidak bisa dihilagkan dalam keseharian. Hampir disemua kalangan kopi selalu menemukan penggemarnya. Terdapat banyak jenis sajian kopi yang tersebar diseluruh dunia, sebut saja yang terkenal seperti Espresso, Cappuchino, moccacino, Late dan banyak pengembangan-pengembangan lainya. Kopi memang merambah kesemua kalangan, juga termasuk ke status sosial kopi tidak memilih kasih untuk para penggemarnya. sebagai contoh kita bisa menemui seduhan kopi dari pedagang kaki lima sampai dengan kopi starbuck yang suadah  mendunia.

Namun banyak dari pencinta kopi tidak memperdulikan jenis kopi yang mereka minum. Kopi dalam citra banyak orang adalah hitam pekat dan pahit. Yang penting pahit adalah esensi yang sering dilontarkan penikmat kopi. Namun tak banyak juka penikmat kopi yang menyesuaikan rasa pahit kopi dengan menambahkan sesendok gula atau mencampurnya dengan susu agar bisa menikmati kopinya. Para pencinta kopi biasanya lihai membedakan jenis-jenis kopi yang mereka minum dari kopi Arabica, Robusta, Libercia sampai dengan excelsa. Dan Arabica dan Robusta adalah kopi yang banyak kita nikmati dikeseharian kita karena merupakan varian kopi yang tumbuh di Indonesia.

Maka jika berbicara tentang kopi seluruh ekspektasi kita dipenuhi oleh rasa pahitnya, teman begadang, teman kerja, media penyambung komunikasi jika sedang diskusi dan masih banyak lagi khasiat kopi dari yang negative hingga yang paling bermanfaat. Jika berkunjung ke Yogyakarta kalian mungkin tidak akan asing dengan sajian Kopi Arang dan angkringan disekitar jalan Malioboro. Kopi ini dinamai Kopi Jos dan pada kopi tersebut dimasukan arang kedalamnya. Mungkin jika meminum kopi hitam atau kopi susu sudah menjadi hal yang biasa, namun bagaimana dengan kopi hitam ditambah arang.? Ini akan menjadi pengalaman tersendiri tentunya dengan sajian yang tidak seperti biasanya.

***

(Tugu Yogyakarta)


Disuatu sore hari diawal Desember dan juga awal musim penghujan, awal Desember kemarin. Saya mengunjungi kota yang disebut istimewa itu. Sebuah kota yang ramah dan ciri khas budayanya yang masih terjaga. Saya berkunjung ke Yogyakarta, kota ini sangatlah terkenal bagi seluruh traveler atau backpacker local maupun Manca Negara. Kota ini dipenuhi dengan tempat wisata, ciri khas budayanya yang masih kental ini yang membuat dimanapun kita berada seperti sedang mengunjungi tempat yang istimewa, rasanya disetiap sudut kota ini adalah tempat wisatanya Yogyakarta.

Bila melihat pembangunan di kota ini, kita tidak akan melihat gedung-gedung pencakar langit karna letak bandaranya yang berada di dalam wilayah kota Yogyakarta. Perekonomian di kota ini mungkin tidaklah jauh berbeda dengan kota besar lainya. Kehidupan disini juga tidaklah jauh berbeda dengan kehidupan di kota-kota lainya, perbedaan yang paling mendasar dalam perekonomianya adalah kuliner-kuliner disini sangat murah namun jika kita tentunya berbelanja pada warung-warung di pinggir jalan yang banyak tersebar di kota ini. angkringan dan kedai kopi sangat banyak kita jumpai di kota ini. 

Kedai kopi mungkin menjadi primadona di kota ini. Yogyakarta bukan hanya terkenal dengan budayanya tetapi juga kota ini terkenal sebagai kota pendidikan. Universitas terbesar kedua berada di kota ini yaitu UGM, didekatnya ada UNY dan kampus kampus lain yang banyak didirikan di Yogyakarta. Itulah mengapa kedai kopi atau angkringan menjadi primadona. Dengan banyaknya kampus di kota ini saya berpikir bahwa masyarakat di kota ini pasti dipenuhi dengan mahasiswa-mahasiswa. Kalangan anak muda ini pasti akan memilih angkringan dan kedai-kedai kopi sebagai tempat makan dan nongkrongnya, karna tidak semua dari mahasiswa berasal  dari kalangan sosial yang tinggi. Dengan itulah sajian rasa kopi banyak mengalami banyak permainan rasa yang kadang diluar ekspektasi kita seperti halnya Kopi Arang.

Sore itu saya putuskan untuk mengunjungi kawasan Malioboro untuk memenuhi rasa penasaranku dengan seduhan kopi yang katanya sudah melegenda di kota ini. saya naik Grab kearah Malioboro, untungnya drivernya adalah masyarakat asli Yogyakarta dan dengan keterbatasan referensi akan Kopi Arang ini saya mencoba untuk mendiskusikanya dengan bapak driver yang ternyata welcome dan mengetahui banyak hal tentang perkembangan di kotanya ini.

(LIK MAN)
Saya menanyakan Kopi Jos, dan Kopi Arang, dan lantas bapak ini langsung merekomendasikan Kopi Jos Pak Man. Katanya Pak Man adalah salah satu orang yang mempunyai andil besar pada seduhan Kopi Arang itu. Selama diperjalanan bapak ini secara rinci menceritakan kalau disana sekarang banyak terdapat angkringan sekaligus Kopi Jos ditambah arang. Kopi Arang menjadi magnet untuk para penggemar kopi yang berkunjung ke Yogyakarta. dan peluang ini dimanfaatkan oleh masyarakat lain dengan membuka angkringan dan Kopi Jos serupa dengan apa yang Kopi Jos dan angkringan Pak Man buat disekitar Malioboro. Dengan senyum yang ramah saya memuji Inovasi seduhan kopi Pak Man dan teman-temanya.  

Kopi Arang menjadi referensi tambahan tempat wajib yang harus dikunjungi jika sedang berada di kota Yogyakarta. Tidak berapa lama sampailah saya kawasan Malioboro, betul saja disini terdapat banyak angkringan yang bertukliskan Kopi Jos, setelah berterimakasih atas informasi yang diberikan bapak driver saya mulai menyusuri angkringan-angkringan bertuliskan Kopi Jos ini mencari angkringan dan Kopi Jos milik Pak Man. Dikawasan ini memang tidak sulit menemukan sajian Kopi Arang namun sebagai penggemar kopi tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati sajian Kopi Arang dari orang yang menyeduhkanya lebih awal hingga menjadi legenda seperti sekarang. Menurut saya selalu ada perbedaan rasa seduhan kopi disetiap orang dan jika memang Pak Man adalah orang yang mengenalkan pada dunia Kopi Arang ini saya tidak akan ragu dengan rasanya yang pasti akan terbukti istimewa. 

Karena takut akan salah memasuki angkringan dan Kopi Jos yang bukan Pak Man saya coba untuk bertanya dan betul saja, seertinya Pak Man sangat populer di kota ini. orang yang kutempati bertanya langsung menunjuk sebuah lorong yang berjejer angkringan dan Kopi Jos disana. Tidak membuang-buang waktu saya langsung melangkahkan kaki kearah angkringan dan Kopi Jos dilorong itu. Dibahu jalan lorong itulah saya menemukan angkringan dan Kopi Jos dengan tulisan Lik Man. Sebagai orang yang bukan berasal dari jawa saya tidak mengerti dengan Tulisan besar Lik Man disana, didalam pikiranku betanya-tanya apakah betul ini Kopi Jos dan angkringan milik Pak Man.

Didalam kereaguan itu saya memberanikan diri untuk bertanya pada seorang lelaki tua yang duduk disebelah tungku  dan sedang menyeduh kopi. Saya memastikan apakah ini tempat Pak Man.? Dan dengan senyum yang ramah laki-laki tua itu menjawab iya ini angkringan Pak Man, dan tanpa ragu lagi saya langsung memesan segelas Kopi Arang. Diangkringan ini anda bisa duduk menikmati Kopi Arang diseberang jalan yang berlawanan. Di bahu jalan sebekah kanan adalah tempat angkringan ini meracik Kopi Arangnya dan dibahu jalan sebelah kirinya tikar-tikar di bentangkan disana untuk tempat kita menikmati Kopi Arang. Tempat ini sangatlah ramai, para pejalan kaki yang mengarah ke Malioboro menyempatkan diri menikmati Kopi Arang atau mengisi energy mereka dengan angkringan-angkringan yang banyak berjejer disepanjang jalan.

Tidak lama berselang Kopi Arang mendarat di mejaku. Akhirnya rasa penasaranpun terobati, kopi ini disajikan digelas kaca yang berukuran sedang. Secara visual kopi ini terlihat lebih hitam dari kopi yang pernah saya jumpai. Arang hitam yang sepertinya masih hangat mengapung didalam gelas. ini sepertinya yang menambah warna gelap pada kopi. hal berikutnya yang membuat penasaran adalah rasa kopi ini seperti apa.?. Kopi Arang ini memang dari penyajian, kita hanya menemukanya di Yogyakarta. Kopi yang digunakan merupakan kopi tadisional yang dipetik langsung di Klaten. Proses penyiapanya langsung oleh pemilik Kopi Jos, kopi disangrai dan di tumbuk secara halus. Kopi ini disajikan dengan air yang dimasak didalam ketel yang dipanaskan menggunakan arang. Dan arang yang digunakan bukanlah sembarang arang, arang ini merupakan jenis kayu sambi yang dapat ditemui di Kalimantan.

Soal rasa.? Memang racikan tiap orang berbeda-beda. Kopi Arang milik Pak Man memang tidak diragukan lagi cita rasanya. Rasa kopinya sedikit berbeda dengan kopi yang pernah saya minum. Sejauh ini, saya harus mengakui kalau Kopi Arang adalah kopi paling unik dari segi cita rasa. Mungkin dengan adanya arang dari kayu sambi dan semua prosesnya yang masih tradisional sehingga rasanya sangat natural dan pastinya sangat nikmat. Menurut saya kopi ini akan bersahabat dengan siapa saja, wajar saja jika kopi ini sangatlah istimewa di kota ini. saya mencoba menikmatinya perlahan-lahan seperti biasanya, padahal jika menambah segelas atau dua gelas lagi tidaklah masalah, karena kopi ini harganya sangat murah hanya Rp. 5000. Namun begitulah menyeduh kopi bukan tentang siapa yang paling banyak tapi tentang bagaimana kita menikmatinya.

Tidak terasa langit kota Yogyakarta semakin gelap, orang-orang semakin ramai mengunjungi tempat ini. saya sangat menikmati Kopi Jos milik Lik Man pada malam ini. dan sepertinya ini adalah salah satu kunjungan tempat wisata yang paling saya nikmati. Saya tidak banyak mendokumentasi saya hanya duduk menikmati Kopi Arang yang istimewa di kota ini. terkadang hal-hal sederhana sanggup memenuhi segala ruang ekspektasi kita. Saya berniat mengunjungi sebuah tempat dan berharap menikmati suasananya dan saya mendapatkannya disini, Kopi Jos milik Pak Man.


Catatan Seorang Fans




(20legend Welcome to Theater of Dream)
***

Ole Gunnar Solksjaer you make me happy when skies are grey…
You are may Solksjaer.. You are my Ole Gunnar Solksjaer…
The Baby faced Assassin and The Super Sub Manchester United..
Come From Norway and had a Viking Mentality…
You are my Ole Gunnar Solksjaer..
Ole ole ole ole.. ole..ole..
Ole ole ole ole.. ole.. ole..

***
Ole Gunnar Solksjaer, siapa tidak mengenal namanya, Bayern Munchen mungkin tidak akan pernah melupakan gol Solksjaer pada final Champions Liga yang mengubur kemenangan Bayern Munchen yang sudah didepan mata. Ia begitu populer dengan gol-gol indahnya dan tentunya sangat populer di final 1999. Solksjaer menggantikan Jose Morinho yang akhirnya dipecat setelah kekalahanya di Anfield dan deretan performa buruk yang ditelan club diparuh musim ini. dan kehadiran Solksjaer sebagai maneger Manchester United adalah sesuatu yang sangat membahagiakan, kehadirannya mampu mengubur segala kenangan kelam sepeninggal Sir Alex ferguson. Solksjaer begitulah ia, Dia selalu membawa kebahagiaan kemanapun pergi, kita tidak akan lupa betapa tak ternilai kebahagiaan yang ia berikan di final tahun 1999. Solksjaer begitupun sekarang, hadir sebagai super sub menggantikan Jose Morinho sudah menjadi kebahagian tersendiri bagi kami fans Manchester United. You are my Solksjaer.

Laga debut pertamanya semalam melawan Cardif City merupakan perkenalan yang tak asing. Team mampu Mencetak lima gol di Premier Liga sejak terakhir kali Sir Alex Ferguson yang melakukanya. Skor yang mencolok, kemenangan away yang fantastis, ini tidaklah asing bagi Solksjaer yang mempunyai filosofi Atack dalam setiap laganya. Sekali lagi ini tidaklah asing, menyarangkan bola sebanyak-banyaknya kegawang lawan adalah sesuatu yang lumrah bagi Solksjaer, ia adalah ahlinya. Ia adalah penyerang yang tajam, pemain yang hebat, dan seorang pelatih yang brilliant. You are my Solksjaer team ini akan hebat jika engkau yang menanganinya. The United Red Army akan sangat bahagia jika engkau yang menjadi manejernya. Siapa yang tidak mengenal engkau, you are my Solksjaer.

Ole Gunnar Solksjaer adalah salah satu legenda Manchester United dengan nomor punggung dua pulunya. Nomor duapulu adalah angka yang special bagi Manchester United. Duapulu adalah jumlah trofi Premier Liga yang telah dimenangkan oleh Manchester United, satu trofi lebih banyak dari Liverpool. Kala itu Robin Van Persie yang tujuh tahun tidak memenangkan gelar bersama Arsenal dipersunting Manchester United, ia diberi nomor punggung duapulu yang ditinggalkan Solksjaer. Musim itu adalah musim terakhir Sir Alex Ferguson dan merupakan musim pamungkas yang berbahagia. Robin Van Persie membuktikan ketajaman pemilik nomor punggung duapuluh sama halnya dengan apa yang dilakukan Solksjaer. Robin Van Persie akhirnya meraih trofi Premier Liga pertamanya dengan berseragam Manchester United, sekaligus membukukan trofi keduapulu Premier Liga dan menjadi perpisahan sekaligus pembuktian yang manis dari Sir Alex Ferguson. Semoga melegenda angka duahpulu dengan kembalinya Solksjaer ke Manchester United dan kali ini sebagai maneger. Angka duapulu Semoga selalu membawa kebahagian untuk kami fans Manchester United, you are my Ole Gunnar Solksjaer.

Memang selalu membanggakan jika klub yang kita cintai memiliki legenda-legenda yang hebat. Manchester United memiliki pemain legenda yang gemilang. Mereka bermain lama di Manchester United bahkan hingga gantung sepatu disana, memang tidak mengherankan jika Manchester United menjadi Theater of Dreames untuk setiap pemain yang datang kesana. Dan yang tidak kalah membanggakan jika legenda-legenda itu kembali ke Theater of Dreams sebagai pelatih atau apapun itu, mereka adalah orang-orang penting yang selalu membanggakan. Kehadiran Solksjaer adalah kebangganggaan itu, kita dibawa kembali mengenang masa kejayaan-kejayaan Manchester United. Seketika kita lupa akan performa menurun dibeberapa musim sepeninggal Sir Alex Ferguson. Solksjaer dengan hadirnya saja membuat kita bahagia, semoga performa positif di awal debutnya konsisten hingga membawa kembali kejayaan Manchester United.

Musim-musim yang panjang akan sangat menarik untuk disaksikan dengan hadirnya Solksjaer. Tidak bisa dipungkiri permainan Manchester United beberapa tahun belakangan memang sangat membosankan, tidak ada yang bisa membawa kembali cara bermain Manchester United sedia kala, sepak bola indah yang menghibur, itulah mengapa kami mencintai Manchester United. Musim-musim yang panjang akan sangat menghibur jika pola permainan saat mengalahkan cardif semalam dipertahankan atau lebih hebat lagi selama-lamanaya. Soksjaer kami percaya engkau selalu memberi hasil yang terbaik setelah masuk menjadi pengganti. Engkau selalu menghibur dengan sepokbola indah ala Manchester United.

Soklsjaer musim memang masih panjang namun kami percaya akan engkau. Solksjaer bawalah kembali kejayaan sedia kala. Berikanlan kami kebanggaan akan ciri khas sepak bola Manchester United yang dulu. Yang selalu menyerang walaupun kalah jumlah, walaupun kalah, walaupun menang, yang selalu menyerang disetiap saat. Solksjaer engkau pasti tau dan sangat tau bagaiman club ini memainkan sepak bolanya. Solksjaer tiada yang pantas berdiri disana meracik strategi selain kalian yang mengetahui cirri khas sepak bola Manchester United. Engkau pasti membawa kembali kejayaan Manchester United Ole Gunnar Solksjaer.

Tiada hal yang membagakan bagi seorang fans Manchester United jika apa yang kita inginkan tercapai. Hadirnya Solksjaer sebagai pelatih adalah apa yang tidak bisa kami tolak. Adalah apa yang tidak bisa kami pertanyakan. Solksjaer adalah orang yang tepat untuk posisi itu, dan juga legenda-legenda Manchester United, hadirnya kalian disana adalah apa yang tidak bisa kami tolak. Kalian adalah orang-orang yang tepat yang memang lebih memahami sepakbola Manchester United. Kalian adalah legenda-legenda dari era emas kejayaan sepakbola Manchester United dan akan membawa kejayaan itu kembali. Kalian adalah orang hebat yang selalu bermain hebat dan menghibur di Theater of Dreams.

“20legend” bawa kemabali kejayaan Manchester United oh my Ole Gunner Solksjaer…
Ole…ole…ole…ole…..oele…ole…..  

Yogyakarta


  • Jogja Istimewa.

(disuatu malam yang ramai, dimomen yang istimewa "Tugu Jogja")

Begitulah kota istimewa ini disebut, menyebutnya istimewa memang tidak sebercanda itu kan.? mereka menyelami segala lini kota ini terlebih dahulu. seorang yang seumur jagung sepertiku tentu belum pantas menyebutnya istimewa, istimewa adalah pengakuan dari lubuk hati bukan. mereka yang memiliki cinta kasih atas kota istimewa inilah yang menyebutnya seperti itu. Entahlah apa yang membuat mereka setertarik itu menyebutnya istimewa sambil tersenyum bahagia, dan ada yang bahkan menitihkan air mata mengenang kenangan, Keistimewaan yang mengundang rasa penasaran.

Dua jam sudah saya duduk di bangku ini, disebuah kedai yang dipenuhi kesibukan, disini ‘Nol’ Km Djogjakarta. Jln. Malioboro dipenuhi pejalan kaki, penjual, para turis lokal, para pelajar, semuanya menebar kemesraannya disepanjang jalan ini. entahlah apa imajinasi mereka, apa harapan mereka mengunjungi kota ini. Mereka yang duduk di bahu jalan Malioboro yg berjejer kursi-kursi tersusun rapih disepanjang jalanya.

Djogja istimewa, itulah yang terpampang di spanduk-spanduk dibeberapa sisi jalan, di lukisan-lukisan vandalis yang memenuhi tembok-tembok bangunan jalan-jalanya kota ini. segala lini kota ini dipenuhi kata istimewa.

***

(Sebuah kedai kopi yang memenuhi seluruh ruang imajikku)

Segelas cappuccino diracik di depan mataku, sebuah kedai yang memenuhi segala ruang ekapektasiku. Kedai yang dibuat seperti yang dituliskan Dee dibuku Filosofi Kopinya. Semua perlengkapan kopi, pelayan, barista diberi tempat tersendiri di jantung ruangan ini dan satu panggung dibuat untuk seorang musisi jalanan. Begitulah imajinasi menuntun ekapektasiku pada kedai ini.  Cappuccino dingin yang sempurnah sebagai perkenalan awal dikota istimewa ini. 

Sebagai seorang pencinta ekspresso, kopi pahit tanpa gula, apapun itu yang penting pahit, hitam dan pekat. saya harus merelakanya dan memilih cappuccino dingin untuk mengenal kota ini. Biarlah mendingin suasana yang dingin ini dan mari mengenal kota mungil yang ramai dan disebut istimewa. Mari kita susuri segala ekspektasi tuan dan nona yang berimajinasi akan keistimewaan itu.

Taukah nona cahaya matahari semakin redup sepeninggalnya sore tadi, saya menyempatkan Sholat Magrib disebuah gang kecil dikawasan Malioboro yang dipenuhi Hotel, Motel, Penginapan dll, saya menyusuri tiap lini jalan yang dipenuhi Pertokoan, Warung-Warung, Rumah Makan dari pedang kaki 2 kaki 5 sampai dengan yang berkelas. Dari penjual pakaian di teras-teras bahu jalan, sampai dengan Mall yang dipenuhi dengan brand kelas dunia. Satu kesan pertama yang menyenangkan adalah mereka semua berbagi.dan jika saya tdak keliru Berbagi adalah salah satu keistimewaan dari sembilan puluh sembilan keistimewaan. Mungkin itu salah satu yang membuat tuan menyebut kota ini istimewa. 

Langit semaki gelap, cuaca akhirnya bersahabat setelah beberapa jam hujan menyirami kota istimewa kita ini. Kedai kopi yang bersebelahan dengan stasion kereta api Yogyakarta. Beberapa menit lalu suara kereta api yang tiba menyalakan stongnya yang menyerupai terompet tahun baru menambah drama malam ini, betul saja tidak lama lagi tahun ini akan meninggalkan kita begitu saja bukan. jadi mari duduk disampingku dan menikmati pesta kecil ini, ini adalah sore hari yang istimewa.

***


(Nol Km, Kenangan istimewa berhulu disini disepanjang jalannya)

saya berjalan kaki sendirian bagai seorang solo traveler, seorang backpacker mungkin seperti itu imajinasi menciptakan karakterku sore tadi. Berjalan menyusuri jalan Malioboro yang ramai sepanjang jalan. Diujung jalan Malioboro berdiri sebuah benteng megah, Benteng Vredeburg  yang pelataranya dijadikan lahan parkir para pengunjung di kawasan Malioboro ini. Sayangnya benteng ini hanya buka sampai jam 16:00 dan sekarang waktu sudah jauh meninggalkan jam itu, saya hanya menyaksi dari luar. beberapa orang yang bernasib sama meluapkan kekesalanya dengan berfoto romantis didepan pintu masuk benteng.

Benteng ini memiliki nilai sejarah panjang perjalan kemerdekaan negara kita tercinta ini. Konon katanya beteng ini peninggalan belanda. Belanda yang terkenal dengan strategi liciknya kala itu membangun benteng ini untuk mengawasi keraton jogja, lokasi benteng ini memang tidak jauh dari keraton jogja dan Nol km  jogja karta, dimasa pendudukan jepang, militer jepang juga menggunakan benteng ini begitupun dimasa mempertahankan kemerdekaan RI benteng ini merupakan bukti perjuangan rakyat Jogjakarta. Katanya didalam benteng ini terdapat museum-museum yang tak ternilai, sejarah panjang jogja dari masa kemasa terekam didalamnya.

(Vredeburg)
Seorang sejarawan akan menemukan lautan yang dalam disana. Ia akan menyelami sejarah yang panjang, bagai seorang penyelam yang memburu surga didasar terdalam lautan ia akan menemukannya disana, begiulah kiranya Vredeburg  di ruang khayalku. Sayang hari yang tidak tepat membuka gerbangnya saja saya tidak mampu. Vredeburg  pastilah memiliki kenangan istimewa di hati rakyat jogja. Pada akhirnya saya kembali menyusuri jalan-jalan yang tak kunjung sepi ini.

***

(Karna Rege bukan hanya marijuana)

Seorang pemuda memikul sebuah gitar yang terbungkus rapih menaiki tangga panggung. Seorang musisi jalanan dikota istemewa bergendre rege. Lagu rege yang identik dengan lagu anak pantai, dinyanyikan dengan merdu menambah keistimewaan malam ini. taukah nona, ia yang bersuara merdu membawakan lagu rege adalah seorang pemuda yang lahir di timur Negara kita ini. Keberagaman adalah keunikan yang dimiliki Bangsa ini, kota istimewa ini adalah miniatur karakter Bangsa ini, sebut saja begitu malam ini. Dan mari berjoget tuan dan nona bersama barista yang lihai meracik kopi dan menari nari.

Masih di Malioboro, Nol km ini semakin ramai sepanjang jalan mengiringi langkah waktu yang kian berlalu. Wajah pribumi, wajah orang barat, wajah orang yang mewakili tiap ruang di belahan bumi ini, Malioboro memiliki magnet tersendiri sebagai jantung wisata kota ini, para pejalan yang beragam ini menenteng oleh-oleh yang akan mereka bawa kesegala penjuru bumi ini. Dan tentunya akan menceritakan begitulah setitik keistimewaan yang ditawarkan kota ini dengan mesrah disepanjang jalanya.

Saya menutup kisah panajang malam ini disebuah kedai yang mualai ramai dikunjungi para pencintanya. Kedai yang menyanyikan lagu rege sepanjang malam disebelah stasion kereta api Yogyakarta. Semua nada bercampur aduk memenuhi udara kedai yang semakin pengap dengan semakin ramainya kedai ini, bangku-bangku yang terisi penuh membuktikan betapa dicintainya kedai ini, dihati mereka tersimpan keistemawaan yang ditawarkan oleh kedai ini.

Dan beginilah seorang pejalan mengisahkan keistimewaan. Meyelami keistimewaan kota ini bukanlah semudah lidah menyebutkan kata istimewa itu. Seorang penyelam akan menemukan surga yang memenuhi seluruh ruang ekspektasinya setelah menyelami spot selam itu dan menemukan surganya. Begitulah dengan kota istimewa ini datanglah dan susuri keistimewaannya dan putuskanlah sendiri apa yang kita saksikan.

Disudut Nol derajat kota istimewa, mari merayakan malam yang panjang dengan lagu rege.

Bagaimana Rasanya Naik Kapal Pelni


Suka Duka Naik Kapal Pelni
 
(Pelabuhan Sukarno Hatta)
Makassar macet sore ini. Kota tebesar di Sulawesi ini akhirnya hampir tidak bisa menampung kendaraan roda dua dan empat yang mengambil bagian menjalani hidup di Kota ini. Roda-rodanya memenuhi setiap ruang badan jalan besar, yang menjadi sempit dibuatnya hanya sekadar mengantri giliran lewat di lampu merah ataupun menyeberangi perempatan jalan yang padat merayap. Di tengah dan sisi jalan tampak terlihat beberapa badan jalan ditutupi seng dan didalamnya beberapa alat berat melakukan aktivitas menggali dan sebagainya, badan-badan jalanpun dibuatnya semakin sempit, dan rupanya proyek pembuatan jembatan layang di gadang-gadang sebagai solusi terbaik mengatasi kemacetan yang semakin parah.

Hari ini saya berniat mengunjungi Kota Semerbak, Kota ini merupakan rumah kedua bagi saya. Saya tinggal di Kota ini pada tahun 2008-2011 dimana saya menyelesaikan Sekolah Menengah Atas disalah satu sekolah Negeri di Kota ini. Jarak Makassar ke Kota semerbak cukup dekat walaupun Kota ini masuk pada bagian Provinsi lain yakni Sulawesi Tenggara. Pilihan transportasinya Cuma dua yakni Pesawat atau Kapal Pelni. Orang-orang bebas memilih kedua transportasi tersebut, karena menurut saya, kedua transportasi tersebut adalah yang teraman saat ini.

Kunjungan kali ini hanya sekedar berjalan-jalan saja, tidak ada agenda khusus selain jalan-jalan.  Dan saya rasa jika ada orang yang hendak menanyakan kehadiranmu baik hanya sekedar basa-basi semisal bertanya sedang apa di Kota ini apa agendamu.?, beberapa orang mungkin akan bertanya seperti itu dan jawaban terbaik dan memancing pembahasan menarik adalah jalan-jalan, orang-orang mungkin kemudian akan bertanya hendak kemana saja di Kota ini, dan mungkin bisa saja dia akan merekomendasikan sebuah tempat yang mungkin saja kita belum pernah mengetahuinya.

Dari dua transportasi tersebut antara menggunakan Pesawat atau Kapal Pelni, saya memilih menaiki Kapal Pelni kali ini. Kenapa Kapal Pelni bukan pesawat.? Yang pertama harga, tiket Kapal Pelni ini tergolong murah meriah, kalian mungkin tidak menyangka bahwa harga tiket Kapal Pelni dari Makassar ke Bau-Bau itu lebih murah dibandingkan dengan harga tiket dari Bau-Bau menuju Kab. Wakatobi yang merupakan kampung halaman saya. Padahal jarak antara Makassar ke Kota Bau-Bau lebih dekat dibandingkan dengan jarak Kapal kayu dari Kota Semerbak ke Kab Wakatobi. Yah karena moda transportasi ini adalah milik, Negara kemungkinan besarnya jadi harga tiketnya terjangkau. Jadi poin pertama adalah harganya yang terjangkau.

(Sinabung, Foto by Google)


Yang kedua saya sedang tidak terburu-buru untuk mengunjungi Kota Semerbak. Dalam perjalanan waktu menjadi salah satu yang paling berharga. Sebagian orang memilih memaksimalkan waktu dengan tidak membuang-buangnya, yakni dengan menggunakan moda transportasi yang cepat pula.  Namun sebagian orang juga memilih waktu yang lenggang dengan mencoba memaknai perjalanan yang lumayan panjang. Dan disinilah terkadang kita menemui suka dan duka dari perjalanan tersebut.

Kapal Pelni terkadang memiliki citra yang buruk dari beberapa orang yang pernah berlayar bersamanya.  Salah satunya adalah ruangan yang sempit didalam kelas ekonomi. Kebanyakan orang memilih membeli tiket kelas ekonomi, mungkin karena kebanyakan orang yang memilih naik Kapal Pelni adalah orang-orang yang berada pada bagian ekonomi menengah kebawah. Dahulu kelas di Kapal Pelni terdiri dari kelas 1, kelas 2, kelas 3, dan kelas ekonomi. Dan tentunya setiap kelas memiliki keunggulan tersendiri dari segi fasilitas dan juga pelayanan, dan yang paling rendah mungkin kelas ekonomi dengan fasilitas dan pelayanan yang seadanya saja. Namun sekarang wajah Kapal Pelni tidak sama lagi dengan Kapal Pelni yang dahulu, sekarang tidak ada lagi kelas-kelas yang membedakan. Kebijakan ini berawal dari mentri perhubungan kalau tidak salah sepertinya "Ignasius Jhonan" yang kala itu mensurvey dan melihat bahwa ruangan yang selalu padat dan sampai tidak mendapatkan tempat lagi adalah kelas ekonomi sedangkan dikelas 1,2 dan 3 banyak ruangannya yang kosong. Jadi keluarlah kebijakan dimana seluru kelas sekarang adalah kelas ekonomi.

Dan satuhal lagi yang menganggu dan sering disesalkan oleh sebagian besar atau mungkin semua penumpang Kapal Pelni yaitu delay. Kapal Pelni memang jagonya kalau masalah molor. Misalnya nih jadwal Kapal yang ada di tiket jam 17:00 dan yang terjadi Kapalnya berangkat jam 18:30 sampai 19:00 dan disinilah kadang-kadang sisi dramatis keberangkatan menggunakan Kapal Pelni sering terjadi. Jadi dalam perjalanan kali ini saya berangkat bersama saudara perempuan saya. untuk masalah waktu, saya bukanya sombong nih, saya masuk pada golongan orang-orang yang disiplin. Jadwalnya jam 17:00, saya selalu berangkat 2 jam lebih awal untuk menghindari kemungkina-kemungkinan buruk yang terjadi apalagi di Kota Makassar.

Beda halnya dengan saudara perempuan saya, jadwal Kapal jam 17:00 dia dengan santai menelpon pada jam 16:30 hanya sekedar memastikan Kapalnya sudah sandar di Pelabuhan atau belum. Pastilah Kapalnya sandar 2 jam sebelumnya dimana mereka harus membongkar muatan Kapal, membuang sampah, mengisi bahan bakar dan air untuk persediaan pelayaran. Dan kurang 30 menit dia baru keluar lorong dimana kondisi jalan di Makassar saat itu lagi macet-macet parahnya. Nelpon taxi, taxinya terjebak macet, nelpon Grab, Grabnya tidak bisa mutar, and well bleng, ya udah panic, dikit- dikit telpon Kapalnya sudah berangkat belum, saya harus gimana, bla bla bla. Saya suruh saja berdoa supaya Kapalnya Delay.

Singkat cerita, pada akhirnya dia naik Bentor (Becak Motor). Bentor ini kalau di Makassar hanya bisa beroperasi di lorong-lorong saja. Namun pada hari itu dengan kondisi yang serba tidak memungkinkan dia akhirnya naik bentor, katanya dia bayarnya Rp 30000 seharga taxi biasa. Dan setelah lari marathon dari pintu masuk sampai dengan pintu keberangkatan. Tibalah saat mendramatiskan itu, Kapalnya betul-betul delay dan disana kita bisa melihat dua golongan manusia, yang pertama yang kecewa yang kedua adalah yang bersyukur walaupun agak kecewa juga ya karna sudah buru-buru sampe harus naik bentor dan lari marathon. Hikmah yang bisa dipetik pada keadaan tersebut kita harus mengusahakan untuk selalu disiplin pada waktu, dimanapun keadaanya.

Berhubung Kapal Pelni ini rutenya dari Jakarta sapai Serui dan kemudian akan kembali lagi dari Serui menuju Jakarta jadi bisa saya putuskan, adalah sebuah keajaiban mendapatkan tempat tidur. Dan kenyataanya memang seperti itu, seluruh tempat tidur disemua dek Kapal sudah dipenuhi oleh penumpang malah sudah ada yang melantai di setiap ruang kosong Kapal yang bisa ditempati. Beberapa orang mungkin ibah berhubung didalam situasi senasib sepenanggungan ada golongan orang yang tidak mendapatkan tempat, mulailah mereka menawarkan petak-petak lantai yang masih belum dihuni. Disinilah kita bisa melihat bahwasanya masarakat Indonesia itu ramah.

Pada bagian ini mungkin yang harus perlu dibenahi lagi oleh manajemen Pelni sendiri. Keluhan mungkin sudah sering mereka dapatkan dan mungkin sampai hari ini mereka belum maksimal dalam berbenah. Perihal tempat tidur, apakah disediakan sesuai dengan kapasitas penumpang atau memang kapasitas tempat tidurnya yang kurang. Sering juga kita dapati beberapa orang berlagak sebagai preman yang menjual tempat tidur yang notabenenya adalah milik Kapal. Pada akhirnya juga para pedagang keliling di Kapal menjual karung bekas untuk orang-orang yang tidak mendapatkan tempat tidur. Dari segi pelayanan Kapal Pelni sangat minim. Ketika kita menjadi penumpang sebuah Pesawat, saat hendak memasuki pintu Pesawat, dua orang Pramugari sudah menunggu dengan ramah menyambut kedatangan kita sedang yang lain mengarahkan kita ketempat duduk kita sesuai apa yang tertera di tiket. Dan pada Kapal Pelni tidak ada pelayanan yang demikian.

Berbicara fasilitas Kapal. Kamar mandi juga merupakan bagian yang harus dibenahi. Disini kita bisa melihat bagian yang paling tidak terawat. Didalam kamar mandi yah begitulah tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, mungkin satu kata ya harus butuh perhatian lebih. Sebenarnya perihal kamar mandi ini merupakan tanggung jawab kita bersama, disini bukan hanya OB Kapal yang disalahkan, terkadang penumpang juga tidak sadar dengan kebersihan yang merupakan kenyamanan bersama. Namun perihal kamar mandi ini mesti diperhatikan bagaimanapun solusi terbaiknya.

Dan makanan. Jadwal makan di Kapal Pelni yakni tiga kali sehari, pagi,siang dan malam. Untuk menu makanan cukup sederhana, tapi itu lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Didalam pelayaran yang memakan waktu berjam-jam kita memang memerlukan energy untuk menjaga tubuh tetap stabil dalam keadaan sehat sampai tujuan. Yang menarik dalam pembagian makanan di Pelni yang sekarang adalah menu makanan yang sudah mulai dikemas dengan baik dan juga dikemas dengan baik. Kita juga diberi air mineral dan juga susu ataupun jus. Untuk pelayanan makanan ini sepertiya Pelni sudah berbenah dan semoga semakin baik lagi.

Berbicara perihal berlayar menggunakan Pelni ini memang agak menarik. Pelni merupakan sarana transportasi yang selalu menjadi pilihan banyak masyarakat di Indonesia, ini terbukti dengan tempat-tempat yang selalu terisi penuh atau bahkan kelebihan muatan.  Dan perihal fasilitas dan pelayanan merupakan tantangan bersama, kita sebagai masyarakat yang paham akan kondisi manajemen yang carut marut memang memahami betapa sulitnya berbenah di Negeri ini untuk memenuhi standar yang tinggi. Dan keterbatasan-keterbatasan itu kita hadapi sebagai tantagan kita sebagai penumpang, kita mencoba menyikapinya dengan positif yakni menjadikanya sebagai salah satu yang unik yang tidak dimiliki Negara maju.

Berlayar di Pelni juga mebuat kita paham akan keberagaman. Tentu kita selalu mendengar semboyan Bhineka Tunggal Ika yang ada di lambang Negara Indonesia. Keberagaman itu memang membuat kita satu sebagai satu kesatuan Negara. Di pelayaran kali ini saya bisa katakana hampir 50% penumpangnya berasal dari tanah Papua. Saya bisa melihat jaman yang sudah berubah dengan melihat masyarakat Papua yang menjadi penumpang di Kapal ini. Masyarakat Papua sekarang sepertinya tidak lagi menjadi masyarakat yang terbelakang dari segala hal. Saya melihat masyarakat yang unik dan ini ada di Negaraku. 

Dan jika seseorang menanyakan suka dan duka naik Kapal Pelni.? Saya akan menanggapinya itu semua tergantung bagaimana kita menyikapinya, apakah menyikapinya dengan positif thinking ataukah dengan negative thinking, tentu itu akan menjadi dua sisi yang berbeda. Namun bagi saya perjalan yang panjang adalah perjalanan yang menarik, saya banyak meresapi makna kehidupan pada perjalanan-perjalanan nan panjang, saya bisa melihat pelajaran yang bisa saya ambil juga menjadikan sebagai motivasi untuk menjalani hidup ini. 

jadi ayo traveling dengan menggunakan Kapal Pelni..!

Muh. Fajri Salam
15-11-2018

Popular