MIMPI

-------


Bagaimana rasanya dipeluk erat oleh keheningan, sesaat tak ada rasa, tak ada suara, tak peduli apapun selain bayang-bayang angan, itu mungkin mimpi. sedetik, dua detik atau semenit aku berada disaat semuanya bisa kurubah sesukaku, Bukan sesukamu. Dimana aku bagaikan putra sang dewi keberuntungan. Maka jejak langkahku, disitulah hadirnya keberuntungan. Itu juga mungkin mimpi..?

Lalu aku adalah manusia setengah dewa. Aku lahir dari jiwa-jiwa para dewa-dewa yang tinggal didalam dunia cahaya. Dan disinilah tempatku, Aku hanya tinggal sesaat diraga yang salah. Tentu aku menyadari, aku tidak nyaman dengan keadaan yang salah. Tempat yang salah, menyadari bahwa kelemahan menyeliputi setiap langkah jiwa ini. Menyadari ketidak berdayaan ini dan aku terpaksa percaya dan begitulah kehidupan yang harus kutanggun. Lagi-lagi itu hanya mimpi..?

Bagian tersulit dari hidup adalah menyadari hidup itu sulit dan mimpi itu sangatlah mudah, maka setiap saat aku ingin bermimpi. Begitu mudahnya mimpi hingga aku tidak ingin bangun. Tidak ingin bangkit, karna aku tau ketika bangkit maka aku akan mendapatkan masalah dalam kehidupan. Lalu sekali lagi mengapa aku berada di jiwa ini. Seandainya aku mengetahuinya mungkin aku sedang bermimpi.

Pernah berpikir sejenak tentang dimana letaknya sebuah mimpi. Dialam sadarkah, dibawah alam sadar atau mugkin dialam tak sadarku, seingatku terdapat perbedaan pada alam-alam tersebut. Tapi jika aku tidak salah menebak mungkin saja berada di alam bawah sadarku, ketika aku menyadari berada disini dan jiwaku melayang-layang melewati ruang dan waktu dan aku melihat apa yang ada dimasa depan dan dimasa lalu. Sebuah proses yang terjadi terus-menerus setiap harinya aku bisa masuk dan keluar tampa tau kapan aku memasukinya dan meninggalkannya yang tersisa hanyalah aku masih dijiwa ini. Itu pasti maha dasyat dari mimpi.

Lalu mimpi hanyalah gambaran visual, tak bersuara, tak mengenal waktu yang bersifat sementara. Tapi dari mimpi semuanya berawal, semuanya lahir, semua berkaitan satu sama lainnya. Sebuah mimpi menghasilkan milyaran inspirasi, dan inspirasi merubah pandangan-pandangan jiwa lain ke jiwamu. Mungkin saja mimpi juga pintu masuknya ilham, tak kusadari jiwaku mencoba menggenggam apa yang coba kugapai dialam bawah sadarku. Lalu  aku harus menyadari semuanya hanyalah mimpi, kita tidak lagi hidup didalam dunia cahaya, kita sedang berada didalam dunia bentuk, iya ini adalah dunia bentuk kita merasakannya didalam indra-indra manusiawi ini.

Lalu akhirnya aku harus kecewa karna aku berada di dalam dunia bentuk bukan didunia cahaya seperti sedia kala, disini mimpi hanya sekedar hadir lalu pergi lagi. Aku memimpikan hidup disuatu alam cahaya, diamana tak ada alam lain selain kemutlakan, tak ada waktu yang mecekik, tak ada aturan yang mengiris kulitku sedikit demi sedikit. Aku akan bebas sesukaku, mungkin saja ada batasan untuk beberapa hal tentang spiritual yang berada dialam cahaya juga. Selebihya adalah aku bebas kemana saja tampa aturan. Baik sudahlah itu semua hanya mimpi belaka.

13-09-2017
Muh. Fajri Salam





Tidak ada komentar:

Popular